2018-Tahun Luar Biasa
Assalamualaikummm, teman-teman!
Wahhh, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya mampir ke blog ini. Maklum, kesibukan anak sma kelas 3 membuat saya terlena dan tersiksa :"((
Yah, di penghujung masa putih abu ini tentu selain disibukkan dengan ujian-ujian yang datang berbondong-bondong membumi hanguskan para siswa, kami juga disibukkan dengan bayangan-bayangan akan jadi apa kami di masa depan(ceilah). Ohiya, kenapa judulnya tahun 2018 adalah tahun yang luar biasa pasti kalian sudah bisa menerkanya sendiri. Tahun ini akhirnya saya bisa mengurus ktp dan ikut pemilu! Eh, tp sebenarnya sy belum mengurus sih, mager, nanti aja kalo lagi butuh banget wkwk, jangan dicontoh.
Ohiya, bulan lalu saya sedang mengalami masa-masa berkabung yang amat pilu, soalnya saya dua kali ikut lomba cerdas cermat matematika dan dua-duanya gagal hiks :"(( sedih kann? Tapi saya percaya bahwa Allah sudah menyiapkan sesuatu yang lebih indah. Yah, saya akuin sih, kalau saya terlalu meremehkan ajang ini jadi persiapan saya sama sekali nggak maksimal wkwk. Tapiiii, kalau dari saya sendiri sih, sedih pasti, tapi sedihnya bukan cuma karena gagal, lebih dari ituu, karna saya udah mengecewakan orang-orang yang berharap sama sayaaa. Saya bahkan nggak sanggup liat ekspresi guru saya begitu saya turun dari panggung. Dia kecewa, saya tau, walaupun dia senyum dan mencoba memberikan semangat dan bilang no problem, tapi tetap saja, saya tauu dia kecewa :"(( Tahun lalu juara umum, tapii tahun inii :"((
Yaudalah ya, saya hanya bisa berdoa yang terbaik, semoga tahun depan, pialanya dapat kembali ke rumah(sekolah saya wkwk). Intinya, dari situ saya belajar bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang bisa disepelekan, karena sebutir kelereng pun kalo terinjak bisa bikin kita oleng wkwk.
Nextt, kita bahas hal-hal sedih berikutnya. Kayaknya judulnya diganti aja ya, jadi Tahun mendulang duka wkwk, dari tadi sedih-sedihan terus.
Jadi temen-temen, masa putih abu-abu saya sudah mau berakhir. Rasanya baru kemarin saya UN SMP, ngukur baju, ikut mos, jadi anak kelas 10, eh sekarang udah mau lulus. Saya bisa liat tulisan 'GAME OVER' gede di depan mata saya. Mungkin perkuliahan adalah masa-masa paling dinanti, tapi berat rasanya mau meninggalkan teman-teman yang saya sayangi dan cintai(ceilah hahah) Sekarang kalau masuk kelas, rata-rata sibuk dengan buku detik-detik, persiapan un, buku wangsit, persiapan sb, dan buku-buku lain. Yah tapi itu hanya khayalan saya sih, karena fakta di lapangan membuktikan ketika saya masuk kelas suasananya seperti UN dan Ujian masuk PTN/PTK itu masih 100000000 tahun lagi hahahah, jangan dicontoh.
Masih ada yang asik nge-warnet berkumpul di satu sudut dekat colokan plus teriak-teriak memaki, habis isi hutan disebut semua(main mobile legend). Belum lagi daerah depan kelas disulap jadi panggung konser dadakan yang menghadirkan penyanyi-penyanyi dengan skill kurang asahan, sedangkan yang lain heboh jadi penonton (tanpa) bayaran. Jangan tanya saya di kelompok mana (dengan suara semerdu ini tidak mungkin saya main ml kan?) Intinya, kelas kami yang berlabel 'olimpiade' harusnya memiliki inisiatif belajar dan kemampuan tingkat tinggi itu hanya mitos.
Dan saya sedihh membayangkan kalau itu semua akan berakhir. Tidak ada lagi yang bertingkah bodoh, melawak anti garing, berteriak tidak jelas, marah-marah tanpa alasan, menyanyi dengan modal suara pas-pasan :"(( Rasanya sma ini singkat sekali padahal sudah 3 tahun dilalui.
Sudah ya, saya nggak sanggup lanjutin, nanti lagi kalau ada waktu(dan kalau ingat hahahahh)
Semoga bermanfaat dan dapat mengobati rasa rindu kalian (najis) yaaaaaaa. Tengkyuuuu, xoxo😘
Wahhh, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya mampir ke blog ini. Maklum, kesibukan anak sma kelas 3 membuat saya terlena dan tersiksa :"((
Yah, di penghujung masa putih abu ini tentu selain disibukkan dengan ujian-ujian yang datang berbondong-bondong membumi hanguskan para siswa, kami juga disibukkan dengan bayangan-bayangan akan jadi apa kami di masa depan(ceilah). Ohiya, kenapa judulnya tahun 2018 adalah tahun yang luar biasa pasti kalian sudah bisa menerkanya sendiri. Tahun ini akhirnya saya bisa mengurus ktp dan ikut pemilu! Eh, tp sebenarnya sy belum mengurus sih, mager, nanti aja kalo lagi butuh banget wkwk, jangan dicontoh.
Ohiya, bulan lalu saya sedang mengalami masa-masa berkabung yang amat pilu, soalnya saya dua kali ikut lomba cerdas cermat matematika dan dua-duanya gagal hiks :"(( sedih kann? Tapi saya percaya bahwa Allah sudah menyiapkan sesuatu yang lebih indah. Yah, saya akuin sih, kalau saya terlalu meremehkan ajang ini jadi persiapan saya sama sekali nggak maksimal wkwk. Tapiiii, kalau dari saya sendiri sih, sedih pasti, tapi sedihnya bukan cuma karena gagal, lebih dari ituu, karna saya udah mengecewakan orang-orang yang berharap sama sayaaa. Saya bahkan nggak sanggup liat ekspresi guru saya begitu saya turun dari panggung. Dia kecewa, saya tau, walaupun dia senyum dan mencoba memberikan semangat dan bilang no problem, tapi tetap saja, saya tauu dia kecewa :"(( Tahun lalu juara umum, tapii tahun inii :"((
Yaudalah ya, saya hanya bisa berdoa yang terbaik, semoga tahun depan, pialanya dapat kembali ke rumah(sekolah saya wkwk). Intinya, dari situ saya belajar bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang bisa disepelekan, karena sebutir kelereng pun kalo terinjak bisa bikin kita oleng wkwk.
Nextt, kita bahas hal-hal sedih berikutnya. Kayaknya judulnya diganti aja ya, jadi Tahun mendulang duka wkwk, dari tadi sedih-sedihan terus.
Jadi temen-temen, masa putih abu-abu saya sudah mau berakhir. Rasanya baru kemarin saya UN SMP, ngukur baju, ikut mos, jadi anak kelas 10, eh sekarang udah mau lulus. Saya bisa liat tulisan 'GAME OVER' gede di depan mata saya. Mungkin perkuliahan adalah masa-masa paling dinanti, tapi berat rasanya mau meninggalkan teman-teman yang saya sayangi dan cintai(ceilah hahah) Sekarang kalau masuk kelas, rata-rata sibuk dengan buku detik-detik, persiapan un, buku wangsit, persiapan sb, dan buku-buku lain. Yah tapi itu hanya khayalan saya sih, karena fakta di lapangan membuktikan ketika saya masuk kelas suasananya seperti UN dan Ujian masuk PTN/PTK itu masih 100000000 tahun lagi hahahah, jangan dicontoh.
Masih ada yang asik nge-warnet berkumpul di satu sudut dekat colokan plus teriak-teriak memaki, habis isi hutan disebut semua(main mobile legend). Belum lagi daerah depan kelas disulap jadi panggung konser dadakan yang menghadirkan penyanyi-penyanyi dengan skill kurang asahan, sedangkan yang lain heboh jadi penonton (tanpa) bayaran. Jangan tanya saya di kelompok mana (dengan suara semerdu ini tidak mungkin saya main ml kan?) Intinya, kelas kami yang berlabel 'olimpiade' harusnya memiliki inisiatif belajar dan kemampuan tingkat tinggi itu hanya mitos.
Dan saya sedihh membayangkan kalau itu semua akan berakhir. Tidak ada lagi yang bertingkah bodoh, melawak anti garing, berteriak tidak jelas, marah-marah tanpa alasan, menyanyi dengan modal suara pas-pasan :"(( Rasanya sma ini singkat sekali padahal sudah 3 tahun dilalui.
Sudah ya, saya nggak sanggup lanjutin, nanti lagi kalau ada waktu(dan kalau ingat hahahahh)
Semoga bermanfaat dan dapat mengobati rasa rindu kalian (najis) yaaaaaaa. Tengkyuuuu, xoxo😘
Komentar
Posting Komentar